Senin, 18 April 2011

Analisis Kesehatan Bank Menurut Rasio Camel Pada PT. PDB Sulawesi Tengah

Tabel Dibawah ini merupakan table triwulan perhitungan rasio PT. PDB Sulawesi Tengah Pada 3 Tahun terakhir yaitu tahun 2007, 2008, sampai 2009 yang didapat dari Bank Indonesia. Berikut ini adalah analisis PT. PDB Sulawesi Tengah.







PENILAIAN TINGAT KESEHATAN BANK

Penilaian tingkat kesehatan bank secara kuantitatif dilakukan terhadap 5 faktor, yaitu
faktor Permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen, Rentabilitas
(Earning) dan Likuiditas. Analisis ini dikenal dengan istilah Analisis CAMEL.

1. ASPEK PERMODALAN ( CAPITAL)
Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan yang dimiliki bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan paa CAR (Capital Adequacy Ratio) yang ditetapkan BI, yaitu perbandingan antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.

2. ASPEK KUALITAS AKTIVA PRODUKTI F ( ASSET )
Aktiva produktif atau Productive Assets atau sering disebut dengan Earning Assets adalah semua aktiva yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk dapat memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Ada empat macam jenis aktiva produktif yaitu :
a. Kredit yang diberikan
b. Surat berharga
c. Penempatan dana pada bank lain
d. Penyertaan


Penilaian aset, sesuai dengan Peraturan BI adalah dengan membandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Selain itu juga rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang diklasifikasikan. Klasifikasi aktiva produktif merupakan aktiva produktif yang telah dilihat kolektabilitasnya, yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.

3. ASPEK KUALITAS MANAJEMEN ( MANAGEMENT)
Aspek ketiga penilaian kesehatan bank meliputi kualitas manajemen bank. Untuk menilai kualitas manajemen akan mengajukan 250 pertanyaan yang menyangkut manajemen bank yang ebrsangkutan. Kualitas ini juga akan melihat dari segi pendidikan serta pengalaman para karyawannya dalam menangani bebagai kasus yang terjadi.

4. ASPEK RENTABILITAS ( EARNING)
Penilaian aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan, juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Penilaian ini meliputi ROA atau Rasio Laba terhadap Total Aset, dan Perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO)

5. ASPEK LIKUIDITAS ( LIKUIDITY)
Aspek kelima adalah penilaian terhadap aspek likuiditas bank. Suatu bank dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan mampu membayar semua hutangnya, terutama hutang-hutang jangka pendek. Selain itu juga bank harus mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai.
Penilaian dalam aspek ini meliputi :
a. Rasio kewajiabn bersih Call Money terhadap Aktiva Lancar
b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oelh bank seperti KLBI, Giro,
Tabungan, deposito dan lain-lain.
Seraca umum penilaian tingkat kesehatan bank dapat dirangkum sebagai berikut :



Jumlah bobot untuk kelima faktor tersebut adalah 100%. Nilai kredit kemudian
digunakan untuk menentukan predikat kesehatan bank, ditetapkan sebagai berikut :



Disamping penilaian analisis CAMEL, kesehatan bank juga dipengaruhi hasil penilaian
lainnya, yaitu penilaian terhadap :
  1. Ketentauan pelaksanaan pemberian kredit Usaha Kesil (KUK) dan pelaksanaan Kredit Eksport
  2. Pelanggaran terhadap ketantuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau sering disebut dengan Legal Lending Limit
  3. Pelanggaran Posisi Devisa Netto

Menurut penilaian saya mengenai kesehatan bank di atas dari penjelasan mengenai penilaian tingkat kesehatan bank secara kuantitatif menggunakan analisis Camel yang telah dijelaskan di atas, yaitu, bahwa PT. BPD SULAWESI TENGAH tersebut :
  • Dalam permodalan dari tahun 2007-2008 mangalami penurunan dan dari 2008-2009 mengalami peningkatan, hal tersebut wajar terjadi pada sebuah bank.
  • Dalam PPA produktif dari aktiva produktif setiap tahunnya menagalami kenaikan, itu berarti PT. BPD SULAWESI TENGAH dapat mengatasi/ mengurangi segala resiko yang timbul setiap tahunnya.
  • Pelanggaran BMPK adalah selisih lebih antara persentase BMPK yang diperkenankan terhadap persentase penyedia dana pada modal bank, pada Persentase Pelanggaran BMPK pada PT. BPD SULAWESI TENGAH tidak tercantum persentasenya, itu berarti PT. BPD SULAWESI TENGAH tidak melakukan pelanggaran BMPK, begitu juga pada Persentase Pelampauan BMPK.
  • ROA, ROE NIM, dan BOPO, Penilaian aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan, juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank, sama seperti yang telah dijelaskan di atas, dari tahun 2007-2009 semua mengalami peningkatan, kecuali pada BOPO dari tahun 2008-2009 mengalami penurunan, hal tersebut dapat mempengaruhi keuntungan, efisiensi dan profitabilitas suatu bank, tapi pada PT. BPD SULAWESI TENGAH tidak mengalami penurunan yang sangat tajam sehingga PT. BPD SULAWESI TENGAH masih bisa mendapatkan keuntungan serta efisiensi dan profitabilitas pun masih terjaga dengan baik.
  • Likuiditas, adalah kemampuan suatu bank untuk memenuhi semua kewajibannya, pada.. dari tahun 2007-2009 dapat dilihat mengalami peningkatan, itu berarti PT. BPD SULAWESI TENGAH dapat memenuhi semua kewajibanya dengan baik
  • GWM atau Giro Wajib Minimum, Bank harus menjaga GWM agar dapat menghindari terjadinya dampak yang tidak baik dari perekonomian suatu Negara.

Dapat disimpulkan bahwa PT. BPD SULAWESI TENGAH mempunyai tingkat kesehatan yang sehat, karena dari berbagai macam Aspek mendapatkan poin yang baik.

Nb : Tulisan ini adalah tugas saya, mohon dimaklumi dan dimaafkan jika terdapat kesalahan, karena saya juga belajar. Terimakasih..

Sumber : http://www.bi.go.id,
http://www.scribd.com/doc/3114960/Materi-7-Camel

Sabtu, 19 Maret 2011

Pertanyaan Bab 3

3.40 Deskripsikan Kriteria yang harus dipenuhi suatu perusahaan sebelum transfer
piutang yang dengan jaminan dapat dibukukan sebagai penjualan, bukannya sebagai pinjaman.

Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai berhasil dilihat dari kemampuannya dalam memperoleh laba. Dengan laba yang diperoleh, perusahaan akan dapat mengembangkan berbagai kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta dapat mengembangkan dan memperluas bidang usahanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk penjualan, semakin besar volume penjualan semakin besar pula laba yang akan diperoleh perusahaan. Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjukan pertumbuhan perusahaan. Dalam kegiatan ini penjualan akan melibatkan debitur atau disebut juga pembeli serta barang-barang atau jasa yang diberikan dan dibayar oleh debitur tersebut dengan cara tunai atau kredit.
Menurut Soemarso SR, “Penjualan kredit adalah penjualan barang dagang secara tidak tunai yang dicatat sebagai debit pada perkiraan piutang dagang dan kredit pada perkiraan penjualan”.
Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerimaan kredit (debitur) pada masa yang akan datang akan sanggup memenuhi segala yang telah dijanjikan. Apa yang telah dijanjikan itu dapat berbentuk segala sesuatu yang telah dijanjikan itu berbentuk sebagai berikut :
• Barang terhadap uang
• Barang terhadap jasa
• Barang terhadap barang
• Uang terhadap jasa
Jadi dapat dilihat Kriteria yang harus dipenuhi suatu perusahaan sebelum transfer piutang yang dengan jaminan dapat dibukukan sebagai penjualan adalah :
• Perusahaan harus mempunyai batas kredit dalam penjualan barang atau jasa.
• Perusahaan harus percaya terhadap kreditur dalam memenuhi kewajibannya.
• Perusahaan harus mempunyai batas pelunasan piutang kreditur.
• Dalam penjualan barang atau jasa perusahaan harus memiliki kualitas barang/jasa yang baik, dan dalam pelayanannya pun juga yang baik, agar para kreditur percaya, nyaman, puas dan dalam pelunasan kewajibannya pun berlangsung sesuai dengan yang telah ditetapkan.
• Perusahaan harus tau latar belakang perusahaan yang ingin membeli barang dagangan perusahaan.


Nb : Tulisan ini adalah tugas saya, mohon dimaklumi dan dimaafkan jika terdapat kesalahan, karena saya juga belajar. Terimakasih..

Sumber : Analisis Laporan Keuangan, http://www.scribd.com/doc/11320689/Definisi-Penjualan
Pengarang : K.R. SUBRAMANYAM, JOHN J. WILD
Penerbit : Salemba 4
Edisi : 10

Pertanyaan Bab 1

1.12 Identifikasikan dan diskusikan empat laporan keuangan perusahaan yang utama.

• Neraca
Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun tiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
Aktiva (asset), asset terkait dengan sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan, sumber daya ini merupakan investasi yang diharapkan untuk menghasilkan laba di masa depan melalui aktivitas perusahaan. Untuk menjalankan aktivitas operasi, perusahaan membutuhkan pendanaan untuk membiayainya.
Kewajiban (liability), merupakan pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan, atau klaim kreditor atas asset.
Modal/Ekuitas atau ekuitas pemegang saham (shareholder’s equity) merupakan total dari pendanaan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik (modal kontribusi) dan akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik (saldo laba) sejak berdirinya perusahaan. Dari sudut pandang pemilik atau pemegang saham, ekuitas mencerminkan klaim mereka atas asset perusahaan.

• Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi (income statement) mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan Laba Rugi menyediakan rincian pendapatan, beban, untung, dan rugi perusahaan untuk suatu periode tertentu. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan (atau penurunan) ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas.
Laba ditentukan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basic) dalam akuntansi. Dalam akuntansi akrual, pendapatan diakui saat perusahaan menjual barang atau jasa, terlepas dar ssat penerimaan kas. Sama halnya, beban dipadankan dengan pendapatan yang diakui tersebut, terlepas dari saat pembayaran kas.

• Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Laporan perubahan saldo laba, laba komprehensif, dan perubahan akun modal sering disebut juga dengan laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas asset perusahaan.

• Laporan Arus Kas
Biasanya laba tidak sama dengan arus kas bersih, kecuali di sepanjang hidup perusahaan. Karena akuntansi akrual menghasilkan angka yang berbeda dari akuntansi arus kas, dan kita mengetahui bahwa arus kas penting dalam pengambilan keputusan, maka diperlukan pelaporan atas kas masuk dan kas keluar. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan secara terpisah selama satu periode tertentu.

Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Ekuitas Pemegang Saham, dan Laporan Arus kas adalah empat laporan keuangan perusahaan yang utama, karena dalam keempat laporan tersebut dapat dilihat bagaimana cara kerja manajemen dalam mengelola perusahaan, dapat dilihat pula keadaan perusahaan dalam satu periode, dan keempat laporan tersebut merupakan alat pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.



1.32 Jelaskan bagaimana hipotesis pasar efisien menggambarkan reaksi harga pasar atas data keuangan dan data lainnya.

Hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis-EMH) telah mengarahkan banyak strategi investasi selama tiga dekade lalu. Walau tidak seorang pun mengakui pasar sebagai efisien pada bentuk kuat, terdapat banyak bukti bahwa pasar saham (setidaknya di Amerika Serikat) merupakan pasar efisien pada bentuk lemah dan semikuat. Yaitu, harga saham secara serial tidak berkaitan, diartikan tidak ada pola harga yang terprediksi.
Pasar saham tampak bereaksi cepat terhadap informasi seperti pengumuman laba dan perubahan deviden. Pasar juga tampak menyaring informasi, sehingga sulit untuk menipu pasar dengan perubahan akuntansi yang bersifat kosmetik.

dalam http://akuntansi.usu.ac.id/jurnal-akuntansi-21.html(Efficient Market Hypothesis) yang menjelaskan tentang reaksi harga pasar saham terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya, Berdasarkan hipotesis tersebut, informasi direfleksikan dalam harga sekuritas dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga tidak ada kesempatan atau peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari informasi-informasi yang tersedia untuk publik.




Nb : Tulisan ini adalah tugas saya, mohon dimaklumi dan dimaafkan jika terdapat kesalahan, karena saya juga belajar. Terimakasih..

Sumber : Analisis Laporan Keuangan
Pengarang : K.R. SUBRAMANYAM, JOHN J. WILD
Penerbit : Salemba 4
Edisi : 10

Sabtu, 05 Maret 2011

Politik dan Pengumuman Standar.

SOAL 2-11
FASB dalam SFAS No. 123 "Akuntansi untuk opsi berbasis saham" mendukung (tetapi tidak mengharuskan) perusahaan untuk mengakui beban kompensasi berdasarkan nilai wajar opsi saham yang diberikan kepada pegawai atau manajer mereka, rancangan awal usulan ini mengharuskan pengakuan nilai wajar opsi. Tetapi, FASB ditentang oleh perusahaan dan akhirnya memilih untuk hanya mendukung pengakuan nilai wajar. Namun, belakangan ini, FASB telah merevisi standar ini (SFAS 123R) Sedemikian rupa untuk memenuhi pengakuan beban kompensasi opsi.
Diminta :
a. Diskusikan peran pihak berikut yang menurut anda harus menentukan proses pengumuman suatu standar :
1. FASB
2. SEC
3. AICPA
4. Kongres
5. Perusahaan (CEO)
6. Akuntan publik
7. Investor

b. Diskusikan pihak yang paling melobi untuk mengubah keharusan mengakui beban menjadi hanya mendukung pembebanan opsi saham.
Jawab :
a) 1. FASB : Penetapan standar FASB (Financial Accominting Standard Board) merupakan suatu proses politik, dengan partisipasi pengguna laporan keuangan yang makin meningkat, dari sudut pandang analisis, proses politik ini kadang kala menghasilkan standar yang merupakan hasik kompromi, sehingga kurang mewajibkan informasi yang paling relevan, meskipun FASB telah melakukan pemungutan suara yang mengharuskan biaya ESO dimasukkan kedalam laba yang dilaporkan. Lobi kuat yang dilakukan perusahaan Silicon Valey memaksa FASB untuk mundur. Akhirnya FASB mengeluarkan standar lunak (SFAS 123) yang gagal untuk mengharuskan perusahaan memasukkan biaya opsi saham ini ke dalam laporan laba mekeka, akan tetapi, perusahaan diperbolehkan untuk menyajikan beban ini pada Catatan Atas Laporan Keuangan.
2. SEC : Kerangka standar ditetapkan oleh SEC (Securities and Exchange Commission) sebuah badan pemerintah quasijudisal independen di Amerika Serikat yang didirikan tahun 1934, SEC dapat mengganti, memodifikasi, atau memperkenalkan aturan dalam pelaporan akuntansi dan pengungkapan (disclosur), SEC dapat dipandang sebagai otoritas tertinggi dalam pelaporan keuangan. Namun SEC menghormati profesi akuntansi dan memahami kesulitan dalam menetapkan suatu standar akuntansi. Oleh karenanya, badan ini jarang menggunakan otoritas pengaturannya.
3. AICPA : AICPA (American Institute of certified Public Accountants) memiliki peran penting dalam pengembangan GAAP ketika Accounting Principles Board dibubarkan dan di gantikan oleh FASB, AICPA membentuk Accounting Standards Executive Comittee (AcSEC) sebagai komite yang berwenang berbicara atas nama AICPA di bidang akuntansi serta pelaporan keuangan AcSEC.
4. Kongres : kongres adalah kumpulan orang, terutama untuk tujuan politik, kongres adalah nama dari badan legislatif di sebuah negara yang berada dibawah sistem kongres. Kongres merupakan pertemuan akbar akuntansi se-Indonesia yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali.
5. Perusahaan (CEO) : CEO (Chief Executive Officer) title CEO sering mempunyai banyak tafsiran dalam penggunaanmya, sering di asosiasikan sebagai presiden atau direktur utama dalam suatu perusahaan, dan dalam banyak organisasi CEO digambarkan lebih penting daripada presiden direktur perusahaan.
6. Akuntan Publik : Akuntan Publik merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang bersifat independen, yaitu memberikan jasa untuk memeriksa, menganalisis, kemudian memberikan pendapat/Asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntan berterima umum.
7. Investor : Investor menggunakan informasi ekonomi dan industri untuk memperbaharui ramalan perusahaan, dampak informasi ekonomi berbeda untuk setiap industri dan perusahaan tergantung dari sejauh mana laba dan risiko perusahaan terkait dengan berita tersebut.

b) Menurut saya Pihak yang paling melobi untuk mengubah keharusan mengakui beban menjadi hanya mendukung perubahan opsi saham adalah SEC karena SEC merupkan sebuah badan pemerintah quasijudisal independen di Amerika Serikat yang didirikan tahun 1934, SEC dapat mengganti, memodifikasi, atau memperkenalkan aturan dalam pelaporan akuntansi dan pengungkapan (disclosur), SEC dapat dipandang sebagai otoritas tertinggi dalam pelaporan keuangan. Namun SEC menghormati profesi akuntansi dan memahami kesulitan dalam menetapkan suatu standar akuntansi, akan tetapi badan ini jarang menggunakan otoritas pengaturannya.

Nb : Tulisan ini adalah tugas saya, mohon dimaklumi dan dimaafkan jika terdapat kesalahan, karena saya juga belajar. Terimakasih..

Sumber : Analisis Laporan Keuangan
Pengarang : K.R. SUBRAMANYAM, JOHN J. WILD
Penerbit : Salemba 4
Edisi : 10

Sabtu, 19 Februari 2011

Perhitungan dan interpretasi Rasio laporan keuangan

Soal 1-9
Sebagai konsultan MCR Company, anda diberi tahu bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli Lakeland Corporation. MCR Company meminta anda menyiapkan statistic dan analisis keuangan tertentu untuk Tahun 5 dan Tahun 4 dengan menggunakan Laporan Keuangan Lakeland sebagai berikut :

















a) Rasio Lancar
Tahun ke 5, Rasio lancar = Aset Lancar/Kewajiban Lancar
= 13.570.000/5.900.000
= 2,3

Tahun ke 4, Rasio lancar = Aset lancar/Kewajiban lancar
= 12.224.000/6.320.000
= 1,9


b) Rasio cepat
Tahun ke 5, Rasio Cepat = kas+setara kas+surat berharga+piutang/Kewajiban Lancar
= 1.610.000+4.075.000/5.900.000
= 0,96

Tahun ke 4, Rasio Cepat = kas+setara kas+surat berharga+piutang/Kewajiban Lancar
= 1.387.000+3669.000/6.320.000
= 0,8


c) Nilai buku per lembar saham
Tahun ke 5, Nilai buku per lembar saham = Nilai nominal saham/Lembar saham
= 550.000/550.000
= 1

Tahun ke 4, Nilai buku per lembar saham = Nilai nominal saham/Lembar saham
= 500.000/500.000
= 1


d) Rasio margin laba kotor
Tahun ke 5, Rasio margin laba kotor = Penjualan-Harga pokok penjualan/Penjualan
= 48.400.000-31.460.000/48.400.000
= 35%

Tahun ke 4, Rasio margin laba kotor = Penjualan-Harga pokok penjualan/Penjualan
= 41.700.000-29.190.000/41.700.000
= 30%


e) Jumlah hari untuk menjual persediaan
Tahun ke 5, Jml hari untuk menjual persediaan
= Persediaan rata-rata/(HPP)/360
=(7.250.000+7.050.000)/(31.460.000/360)
= 14.300.000/2/87.388,88
= 81,81 hari

Tahun ke 4, Jml hari untuk menjual persediaan
= Persediaan rata-rata/(HPP)/360
= (7.050.000+6.950.000)/2/(29.190.000/360)
= 14.000.000/2/81.083,33
= 86,33 hari


f) Kelipatan bunga dihasilkan
Tahun ke 5
Laba sebelum pajak = Tot. pendapatan-HPP-Bi. penjualan-Bunga atas cad. pelunasan piutang
= 48.500.000-31,460,000-12.090.000-300.000
= 4.650.000
Kelipatam bunga dihasilkan = Laba sebelum pajak dan bunga/Beban bunga
= 4.650.000+30.000/30.000
= 156


Tahun ke 4
Laba sebelum pajak = Tot. pendapatan-HPP-Bi. penjualan-Bunga atas cad. pelunasan piutang
= 41.725,000-29.190.000-8.785.000-275.000
= 3.475.000
Kelipatam bunga dihasilkan = Laba sebelum pajak dan bunga/Beban bunga
= 3.475.000+0/0
= 0


g) Rasio harga laba atas saham biasa
Tahun ke 5
Laba per saham
= Laba bersih/Nilai nominal
= 2.360.000/550.000
= 47,2
Rasio harga laba atas saham biasa = Harga pasar per lmbr saham/Laba perusahaan
= 73,50/47,2
= 1,55

Tahun ke 4
Laba per saham
= Laba bersih/Nilai nominal
= 1.755.000/500.000
= 3,51
Rasio harga laba atas saham biasa
= Harga pasar per lmbr saham/Laba perusahaan
= 47,75/3,51
= 13,60


h) Pengeluaran modal kotor
Tahun ke 5, pengeluaran modal kotor = Investasi dalam Aktiva tetap
= 8.905.000

Tahun ke 4, pengeluaran modal kotor = Investasi dalam aktiva tetap
= 9.046.000

Analisis :
a) perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya mempunyai current ratio berkisar 2. perusahaan LAKELAND mengalami peningkatan current ratio dari tahun 4 ke tahun 5 dikarenakan aset lancar bertambah dan kewajiban lancar menurun.

b) ARTINYA, SETIAP Rp 1 HUTANG DIJAMIN OLEH
Rp 1,4 AKTIVA LANCAR (Angka yang terlalu tinggi,mengindikasikan kelebihan kas atau piutang, dan angka Yang terlalu kecil menunjukan resiko likuiditas yg tinggi). pada perusahaan LAKELAND mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi dikarenakan qiuck ratio berada dibawah angka normal (1,5).

c) Tidak ada perubahan.

d) penjualan dari tahun 4 ke tahun 5 meningkat dan HPP mengalami peningkatan juga, kenaikan dikarenakan penjualan dari tahun 4 ke tahun 5.

e) persediaan akan berputar setiap 82 hari sekali, diperkirakan dalam setahun persediaan akan berputar sebanyak 4kali.

f) pengguanaan utang dari tahun k4 ke tahun 5 berkurang, karena itu kelipatan bunga yang dihasilkan tinggi.

g) rasio harga laba atas saham biasa mengalami penurunan dikarenakan laba persaham meningkat tajam dari tahun 4 ke tahun 5 dan harga perlembar saham juga meningkat.

h) investasi aktiva tetap mengalami penurunan dikarenakan penjualan aset dan penyusutan.



*)ini adalah tugas, jadi harap dimaklumi dan dimaafkan jika ada kesalahan, karena saya juga tahap belajar...

sember : Analisis Laporan Keuangan
pengarang : K.R. SUBRAMANYAM, JOHN J. WILD
penerbit : salemba empat
Edisi 10

Kamis, 06 Januari 2011

Ingin ke masa lalu

Ingin suasana dulu..
Sebelum ada hal-hal yg berubah..
Sebelum mengetahui banyak hal..
dan Sebelum merasakan banyak hal...

Rindu..
Merindukan kebersamaan lalu..
Merindukan kehidupan lalu..
Rindu suasana lalu..

Tak akan bisa lagi merasakan yang lalu..
Hanya bisa mengingat..
Hanya bisa mlihat beberapa tempat..
Dan Hanya bisa mengenang sebuah kenangan..

Ingin merasakannya lagi,.
Ingin kembali lg..
Tapi, tidak akan Mungkin..

By : Suci. N

Senin, 03 Januari 2011

Bersyukur Pada-Mu..

Hanya Dia yang ada,di saat aku jatuh..
Hanya Dia yang ada,di saat aku rapuh..
Hanya Dia yang ada,di saat aku merasa kesepian..
Hanya Dia yang ada,di saat aku menangis..
Hanya Dia yang ada,di saat hatiku menjerit sakit..
Hanya Dia yang ada,di saat aku bingung..
Hanya Dia yang ada,di saat aku putus asa..
Hanya Dia yang ada,di saat aku marah dengan keadaan..
Hanya Dia yang ada,di saat aku sendiri..

Lalu..
Dimana kalian SEMUA..
Aku membutuhkan kalian..
Aku sangat membutuhkan kalian..
Tapi..
Kalian tak hadir..
Kalian tak ada..


Aku sangat bersyukur Ya Allah..
Engkau Selalu ada untuk Hambamu ini..
Engkau Selalu ada di samping Hambamu ini..
Tak pernah pergi..
Dan tak akan pernah pergi..

By : Suci. N